The Inspiring Quote

"Apabila engkau merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan terus kekal.
Sekiranya engkau bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa yang dilakukan akan terus kekal."
(Umar bin Al-Khathab)

Saturday, January 24, 2009

Sahabat lama berkunjung...

Hari ini kayaknya melelahkan banget. Tapi gak terlalu menjadi masalah. Apalagi pas kita kedatangan tamu yang dah lama tak bersua. Om-nya Zahwa, alias Om Chandra yang dateng bawa kabar gembira bahwa sang adik hari Selasa entar mo get married. Nah...nah...nah...Om Chandra kapan dong? Dan yang menyenangkan Om Chandra kayaknya dah sukses. Dari yang dulunya waktu memberikan sumbangsih di negeri MITT jalan kaki. Sekarang dah pake motor cowok yang elegan. Alhamdulillah... Betapa menyenangkan jika saudara dapat mengenyam kesuksesan. Apalagi dulu om Chandra selalu dibilang adikku. Hi hi hi, adek lain ibu n lain bapak. Banyak yang bilang kita mirip. Apalagi adiknya yang mo nikah ini mirip banget sama my sister yang ada di Batam. Trus, tadi langgananku yang jual pempek komentar, "Adek dari Palembang, yo?. Hahahaha nggak dulu, nggak sekarang, tetap dibilang kakak adek. Ya tak jawab aja, IYA. Kebetulan Om Chandra emang dah masuk dihati kita. Sahabat yang menawarkan ketulusan dalam pertemanan. Itulah kenapa, meski dah lama tak bersua, tetep aja kita rindu dan mendo'akan semoga diberikan kebahagiaan. Karena om Chandra tetap bersikap yang tak pernah berubah. Sama dan selalu menawarkan nilai persahabatan tanpa pamrih. Ketika datang dengan senyum ketulusan, dan ketika pergi pun dengan senyum keakraban. Thanks Chan for being our friend...
O iya, hari ini Ki Hendra Bodo dapet upeti rokok Dji Sam Soe satu bungkus. Selesai mengajar kelas bapak Holilul buat mengetik 10 jari n Exel, langsung ada tanda mata "Pak, gak bawa apa-apa nih. Cuma ada rokok sebungkus,". Meski ditolak, tetep aja siswa tersebut kasih upeti. Heran...padahal payment dah bayar. Kok harus repot-repot bawa upeti sih. Kalo ga salah session belajar mengajarnya masih tinggal 18 kali lagi. Apa 18 kali juga harus mendapat upetinya. Aku hanya geleng-geleng kepala ngeliatnya. Padahal, setiap dia belajar, sering banget diganggu dengan keributan dan ulah nakal para kurcaciku. Sekali lagi aku merasakan ini lah nilai dari sebuah keikhlasan dan pelayanan. Alhamdulillah...
Nih cerita lain lagi. Insya Allah MITT akan membuka cabang kecil didaerah Merak. Dan suamiku lagi suibukk-suibukknya melanglang buana dinegeri Merak. Dan aku harus sering sendiri menghandle didaerah Pasar Baru ini. Rada ribet juga. Selain beliau adalah tombak marketing diriku disini. Aku juga rada kelabakan, pas hari Sabtu ini harus menghandle kelas komputer yang sebenarnya semua kelas hari ini jadwal sang kekasihku ini. Tapi ya begitu lah kalo kita berjuang bersama. Harus rela hari libur dihapuskan dulu. Hidup berjuang....
Finish dulu buat curhat hari ini. Laen hari kita sambung lagi, nyak... Hm, malam minggu yang melelahkan bok...tapi menyenangkan...sangat...Amin...
Terima kasih ya Allah untuk segala yang Engkau limpahkan...Dan jadikanlah kami sebagai orang yang selalu bersyukur atas segala yang Kau torehkan dalam garis nasib ini, baik suka maupun duka. B E R S Y U K U R...
Readmore »»

Thursday, January 15, 2009

Iseng doang

Hi dunia...
kayaknya udah lama ga cyurhat-cyurhatan lagi neh. Abis gi musim ujan nih. Mualez buat lama-lama dimarkas. Gak kuat dinginnya. So, abis tugas langsung beres-beres. Truz go home deh. And kalo dah dirumah, mualez buat kemenong-menong. Home sweet home...
Biar orang kata nih rumah elek, cilik and so on, and so on. Aq betaaaaah banget dirumah. Dan yang anehnya lagi, aq betah tanpa harus keluar dari rumah 24 jam penuh. Mungkin tetanggaku pada heran kali ye. Tapi gimana lagi, dah kebiasaan sih.
Sebenernya takut juga dibilang sombong, atau gak mo gaul sama tetangga atau apa lah. Tapi kan aku pulang buat istirahat total. Aih kayak lagi sakit berat aja.
Tapi gak tau juga yah. Emang dah ajaran dari my mom dulunya buat jangan sering ngumpul-ngumpul. Bukan karena sombong, tapi ngindarin gossipin orang kali ye...
Buktinya, dulu waktu aku tinggal dirumahku yang dulu. Awalnya ikut-ikutan yang namanya 'BAJAGAN'. Siang-siang bolong makan-makan bareng sambil bawa apa yang dimasak dirumah. Tapi kok lama-lama keseringan. Kok jadi suami makan sendirian dirumah. Trus ngomongin sana, ngomongin sini, ngomongin gaji orang-orang, perabotan orang-orang dan hal yang bikin gak penting lainnya.
Trus berhubung bhineka tunggal ika, jadi kumpulnya sama orang-orang yang gak satu suku. Trus, kalo lagi ngobrol bisik-bisik pake bahasa mereka masing-masing. Kan rada keki juga. Nih orang apa lagi ngomongin kita apa nggak. Sebeeel banget. Buat apa capek-capek belajar bahasa Indonesia kalo begitu.
Dan lagi nih, kalo ada perlunya, ngakunya SODARA. Kalo lagi ga butuh, cuek kayak bebek. Apalagi terasa banget sikap orang-orang seperti itu saat suamiku mengundurkan diri dari tempat bekerjanya karena alasan PRINSIP. Wuiihhhh 100% memandang kita pake sebelah mata, malah gak pake dua mata. Buta dong.... Pelajaran hidup yang sangat berharga, kan...
Beruntung kami telah dimodali ilmu oleh para orang tua kami. Kami tertempa untuk berusaha dan berusaha. Sampai kami berpijak seperti sekarang ini.
Jika aku menelaah lagi kebelakang. Mengingat orang-orang yang dulu begitu dielu-elukan orang disana. Hanya tinggal kenangan. Yang dulunya dihormatin orang karena kedudukannya, mengalami perubahan status yang sangat signifikan. Bahkan ada yang dulu rumahnya gedung bertingkat dan menjadi kekaguman orang. Sekarang bentuknya berdiri kokoh dalam keadaan tersita bank. Allah memang selalu memutar roda nasib itu silih berganti. Dan jika kita tidak siap menghadapinya, kita akan tergilas dan terpuruk.
Memang hidup itu jangan selalu melihat orang-orang yang berhasil. Tapi lihatlah orang-orang yang ada dibawah kita. Maka kita akan bersyukur. Bersyukur tapi tidak mencela.Kalo bisa membantu. Tapi kalo bisa. Melihat keberhasilan orang lain memang perlu, namun dikala kita ingin terpacu untuk turut menuju keberhasilan. Itu pun jika ada kehendak Allah SWT. Ya kan?
Selesai dulu ah. Aku harus melanjutkan perjuangan lagi nih...Teaching maning, teaching maning...Hidup teaching...!!! Readmore »»

Friday, January 9, 2009

Serukan Kun Fayakun-Mu, ya Allah...

Astaghfirullah…
Astaghfirullah…
Astaghfirullah…
Tak henti mulut ini beristighfar kala memandang bentuk kekejaman Israel dari berbagai media.
Masya Allah, mengapa ada ciptaan Tuhan yang sebegitu kejam. Tak berperasaan. Sosok-sosok manusia yang telah tercipta secara lengkap disertai otak yang bisa berpikir, namun sedemikian kejam membantai ratusan bocah-bocah cilik yang tak memiliki upaya untuk melawan.
Saat browsing dalam search engine Google, secuil kengerian kutepiskan untuk mengetik KEKEJAMAN ISRAEL. Terbentuklah gambar-gambar yang menyayatkan hati. Mengguratkan air mata luruh dalam duka yang mendalam. Gambar-gambar yang menyajikan hasil kekejaman yang cukup menyentil kita untuk BERSYUKUR.
Ratusan anak dalam gelimangan darah, bentuk tubuh yang hampir tak berbentuk, bahkan kepala yang mengeluarkan otaknya. Dan itu sosok anak-anak kecil. Dari umur 5 tahun hingga belasan tahun.
Ampuni aku ya Allah…
Ampuni aku ya Allah…
Ampuni aku ya Allah…
Terima kasih untuk segala yang telah Engkau limpahkan…
Terima kasih untuk segala yang telah Engkau hadiahkan…
Kenikmatan ini
Kedamaian ini
Keluargaku tercinta
Terima kasih ya Allah…
Dengan segala rasa getir ini
Kumohon hentikan kebiadaban itu
Biarkan damai yang kurasakan, dapat terungkapkan di negeri Palestina
Biarkan kebebasan bermain tanpa beban yang dirasakan anak-anakku, juga dirasakan oleh anak-anak Palestina
Hari ini, terlepas sudah keinginan untuk meraih suatu kemewahan
Terlepas sudah keinginan untuk meraup materi berlebihan
Lihatlah, betapa mahalnya harga kedamaian
Betapa mahalnya kebersamaan yang indah
Demi Allah…
Aku bersyukur atas kehidupan ini
Aku bersyukur atas rezeki ini
Aku bersyukur atas segala yang Engkau turunkan padaku, ya Allah…
Dan aku bersyukur atas anak-anakku
Aku bersyukur atas segala kepercayaan-Mu
‘tuk menitipkan mereka padaku
Akan kujaga mereka, ya Allah…
Dan kuharap…
Kau kan menjagakan anak-anak Palestina
Dalam melodi kedamaian
Yang tak kunjung menyelimuti mereka
Kumohon, ya Allah…
Ujarkan lah Kun Fayakun-Mu…
Dan hapuskan lah KEDHOLIMAN
Selamanya…
Amin….
(Sebenernya ingin ku-upload photo2 kekejaman Israel. Tapi aku gak kuat melihatnya. Karena sungguh menyedihkan dan tragis.) Readmore »»

Popular Posts

Pages