The Inspiring Quote

"Apabila engkau merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan terus kekal.
Sekiranya engkau bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa yang dilakukan akan terus kekal."
(Umar bin Al-Khathab)

Wednesday, December 31, 2008

ADEKKU LA BUJANG



Alhamdulillah ternyata adekku udah DEWASA. Tapi apakah cara pikirmu sudah dewasa juga adekku? I hope so...
When I found your picture. Nice picture. Tapi selain sudah bisa gaet pasangan, jangan lupa gaet kesuksesan tahun ini yahhh.
SKRIPSI, SKRIPSI, SKRIPSI. Jangan jadikan dirimu mahasiswa abadi, okay...
You are the only son in our family. And I hope you could make your parents proud of you. I believe that you must be able to do that, bro...
Tak terasa...adek lelakiku yang dulu sering kuasuh, sering kumarahin dan sering hal-hal yang lainnya, ternyata sudah mulai menunjukkan bahwa He is not a boy anymore. I know that our father is different. Sometimes he treats you like a boy. But it is because he loves you so much. Because you are the only son that he believes will continue his life. Your future is his everything. Please, don't let him disappointed of you.
Brother, I am always behind you. I am trying my best to support you in reaching your goals. If you need me, just call me, all right. Don't keep your problem by yourself.
I will do what I can do for you. You know where to contact me, and you know where to find me. Anytime, anywhere bro...
We love you, always, always and always...
Me and Cak is your sister and brother. You know bro, for Cak, you are his brother who needs support for your responsibility right now. Don't blame your parents if they rather do not understand what you need. We are trying to buy you something for finishing your thesis. But We are trying now. Ok...
We love you. Don't forget to introduce us with your special friend...
Miss you... Readmore »»

Saturday, December 27, 2008

Unforgetable Moments

Hari ini ada dua moment yang memiliki makna kontras dihatiku. Satu membuatku miris dan menggulirkan air mata. Satu lagi membuatku bahagia dan penuh suka cita.
Ceritanya gini, siang aku sibuk berusaha meninabobokan adek Acil dalam gendongan. Siang bolong, panas terik, tiba-tiba dari kejauhan seorang wanita berlarian sambil dikejar oleh sepeda motor dibelakangnya, dengan jeritan tangisan dari seorang anak kecil. Aku terbengong-bengong, wanita itu berlari sambil melepas celana yang dipakainya, dan terus hampir melewatiku. Lalu dia melepaskan bajunya. Hingga dia hanya menggunakan pakaian dalam saja dalam keadaan berlari. Semuanya terdiam dan hanya menonton situasi tersebut. Sementara motor yang mengejar terus histeris berteriak. Tiba-tiba aku menangis. Mengapa semua diam? Mengapa semua hanya terdiam sambil menonton tanpa menghentikannya? Melihatnya setengah telanjang, begitu membuatku luka. Seakan turut membukakan segala jenis pakaian yang kukenakan. Bahkan melihat seorang anak yang menjerit meminta dia berhenti dan terus memohon, hingga pingsan. Ya Allah, kuharap kembalikan ingatannya!
Meskipun dia bukan keluargaku, tapi aku merasa begitu berdosa melihat keadaannya. Betapa akan perih hati keluarganya melihat salah satu keluarganya menjadi tontonan dan pembicaraan orang. Bukan karena suatu kebaikan, tapi karena suatu hal yang memalukan seperti itu. Ya Allah, berikanlah kesadaran padanya. Dan berikanlah masa depan yang cerah baginya.
Tapi moment yang lainnya kontras dari ini. Suatu moment yang membahagiakanku. My Cousin came here. Begitu menggembirakan. Mereka seakan orang-orang terkasih yang tinggal jauh dinegeri seberang. Padahal, keberadaan kami dapat ditemukan dalam hitungan jam. Thanks for visiting us. Tumbuh suatu kegembiraan dari ungkapan my first son. Ma, Okta suka sama om Bayu. Itu sepupu Okta yah, ma? Dan ketika mereka pulang, Okta tertidur. Dan ketika terbangun, dia berucap ,"Ma, Okta mo ikut om Bayu ke Jakarta. Mo liburan dan main sama sepupu Okta." Aku tersenyum. Maaf nak, ini memang liburanmu. Tapi tempat kita tidak pernah mengenal liburan. Karena tempat kita yang kecil ini masih dibutuhkan orang. Masih disukai orang. Meski sekolah mereka libur, tapi mereka tak ingin tempat kita diliburkan. Dan ini arti melayani, nak. Melayani orang yang menganggap kita raja dihati mereka. Mereka mencintai kita, dan kita harus mencintai mereka juga. Agar timbal balik itu akan selalu ada, dan KEBAIKAN yang kita sebar, pasti akan menuai KEBAIKAN yang lainnya.
I promise you, son. Someday I will take you to your cousin's house. But not now. There are still much works that we have to do. Right now, those works are like uncountable nouns. I can not count them, and I do not know where must I start from.
But, terima kasih telah singgah di kerajaanku, brother. We love you Radit.... Readmore »»

HASIL KARYA kakak Ota









Readmore »»

Merdeka...merdeka...merdeka...

Alhamdulillah, proyek terselesaikan juga. Walau agak molor dua hari, akhirnya selesai juga. Setelah 32 hari berkutat dengan huruf per huruf, tabel per tabel and image per image. Fuiiiih..... aku legaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...................
Dua ratus empat lembar ter-translate sudah, dan terketik sudah dua ratus empat puluh tujuh halaman versi Indonesia (Hore!!!)... Lepas sudah pandangan mata yang selalu tertuju pada rentetan tulisan ukuran yang cukup bikin nguantuk dan banyak mencuri waktu luang serta wajibku terhadap siswa dan keluarga kecilku.
Dan akhirnya semua pengorbanan ini terbayar sudah. Amin...
Terima kasih ya Allah atas rezeki yang telah Kau tawarkan...
Terima kasih untuk suamiku tercinta dan ketiga bocahku yang super aktif atas waktu yang telah dihadiahkan bagiku untuk melaksanakan pekerjaan ini.
I love you .....muach...muach...muach.... Readmore »»

Monday, December 22, 2008

Happy Mother's Day

Selamat Hari Ibu untuk mamaku tersayang...
yang telah membesarkan dan memberikan bekal ilmu padaku
Hingga aku menjadi seperti ini...
Terima kasih Tuhan untuk meletakkanku dalam sosok ibuku
yang selalu tegar dan penuh ketabahan
I love you, Mom...

Selamat hari ibu untuk seluruh para ibu didunia...
Semoga kita bisa menjadi ibu-ibu yang terbaik bagi keluarganya
Ibu yang terbaik sampai nyawa terlepas dari raga...

Tuk suami dan anak-anakku...
Terima kasih untuk perhatianmu hari ini
Terima kasih untuk ungkapanmu
yang menitikkan air mataku
dan membuatku bersyukur
bahwa aku masih dianggap sebagai seorang ibu
setelah banyak kealpaan yang kubuat
dari tumpukan-tumpukan kewajiban dalam meraup materi
hingga membangun sedikit keterbengkalaian
pada kerajaan keluargaku yang kucintai

Terima kasih
atas ucapan yang mengalir syahdu
"Selamat hari ibu, mama..."
hingga mengharukanku
bahagia... Readmore »»

Thursday, December 18, 2008

Pasrah pada-Mu, Tuhan...

Aku tahu…
Aku adalah kehinaan
Aku adalah malapetaka

Aku sadar…
Aku hanya lah kehampaan
Aku hanya lah kenistaan

Penuh dosa
Penuh karma
Penuh salah
Penuh derita

Seandainya aku masih punya
Hak untuk meminta
Pada-Mu…
Dan sejenak aku memohon

Tuhan…
Kuingin menjadi sebatang lilin
Yang menerangi dikala gelap
Tak perduli tubuhku kian meleleh
Namun aku puas
Sekelilingku memperoleh cahaya
Dalam kegelapan
Karenaku…

Tuhan…
Kuingin menjadi segelas air dingin
Yang menyejukkan dikala terik menyengat
Tak perduli rupaku terhirup habis
Namun aku puas
Mereka dapat menghapus dahaga
Dalam sengatan terik mentari
Karenaku…

Tuhan…
Kuingin menjadi sekuntum bunga
Yang memberi keindahan ditanah tandus
Tak perduli wujudku terterpa kegersangan
Namun aku puas
Mereka dapat menikmati sedikit keindahan
Dalam lingkungan penuh gersang
Karenaku… Readmore »»

Wednesday, December 17, 2008

Sama-Sama Gila

Aku bertanya
"Kau gila?"
Aku bertanya
"Kau sakit?"
aku bertanya lagi
"Apakah kau gila dan sakit?"
Lalu kau menjawab
"Ya...!!!"
dengan pasti

Aku menggeleng
"Kasihan..."
Aku menggeleng dan bertanya
"Mengapa bisa?"
Lalu kau diam
Lalu kau bernyanyi
"Sungguh kasihan..."

Lalu aku bertanya kembali
"Kau, atau aku yang gila?"
Lalu kita sama-sama
tertawa
menangis
karena kita
Sama-Sama Gila... Readmore »»

Puisi Iseng

Meregang makna
Mengurai duka
Meraup cinta
Meraba tertawa

Ha...ha...ha...
Menertawakan
Ha...ha...ha...
Meluluhlantakkan

Aku muak!!!!! Readmore »»

Seonggok Hati

kala aku bilang cinta
ya, memang aku cinta...
kala aku bilang sayang
ya, memang aku sayang...
kala aku bilang muak
ya, memang aku muak...
kala aku bilang lelah
ya, aku memang lelah...

karena mulutku
karena lakuku
karena pancaran wajahku
mengikuti seonggok hatiku

karena aku tak pernah bisa
membohongi hatiku
karena aku tak pernah bisa
mendustai sekelilingku
karena seonggok hatiku
hati tanpa kerangkeng

kala aku berkata
aku cinta padamu
ya, itu lah cintaku
sepulas cinta
yang sedang berupaya
menerima dirimu
apa adanya...

sepulas cinta
yang telah menghapus
kekuranganmu...
dan melilitku
dengan kelebihanmu

tak hendak kutolak
tak hendak kulepas
karena hati menginginkannya
karena hatiku tak berkerangkeng
bebas tuk berucap cinta
dikala cinta
bebas tuk melukiskan sayang
dikala sayang
bebas tuk menebarkan kesal
dikala kesal
bebas tuk meluruhkan air mata
dikala harus ada air mata
bebas tuk memendam kegetiran
dikala bergelut kegetiran

seonggok hatiku
adalah seonggok hati
hati yang akan selalu teruji
hati yang selalu menjadi saksi
sampai nafas melangkah pergi
dan mati... Readmore »»

SeNyUm

Jika dunia hanya tersimpan tangisan
betapa hidup tak mesti terjalani
Jika dunia hanya menyajikan kebungkaman
mangapa hidup harus ditelusuri

Hidup itu misteri
yang slalu memberikan hadiah
yang slalu memberikan warna
yang slalu memberikan makna
tidak hanya menyimpan tangisan
tapi juga kesenangan
Dua hal yang kan slalu hadir
silih berganti...
seperti pergantian hari esok dan kemarin
seperti manusia yang lahir dan mati
seperti bongkahan pisang yang bertunas dan membusuk
silih berganti mengikuti takdirnya

Akan kah misteri terjalani
seraya memeluk tangis nan meratap
Tidak...!!!
karena ratapan bukan penyelesaian
karena ratapan hanya lah pemubaziran waktu
karena ratapan hanya lah penunjuk identitas
bahwa kita tidak pernah bersyukur

Hadapi misteri dengan SENYUM
tersenyum dibalik tangisan
tersenyum dibalik kesenangan
maka...
hidup akan terasa damai
tanpa Kemarahan... Readmore »»

Monday, December 8, 2008

The first experience of my children

Malem minggu rencananya sih cuma ikutan ayah doang nganterin soft copy skripsi Manager 21 Cilegon di Ramayana. Masuk lobi, kakak Octa, kakak Awa and Adek Acil dah pada nongkrong di game zone. Hahahaha, biasalah...selama ini cuma ngeliatin nyokap bokapnya kerja and kerja terus di MITT. Pas keluar, yah kayak anak ayam baru keluar dari kandangnya alias "UCULLLLL". Hahahahhahahaha...
Pas ayah ke ruangan sang manager, kita berempat dicalling ma ayah and pak Satpam. Ternyata kita disuruh nunggu di teater empat. Alias nonton gratis film "Tarzan pergi ke kota".
Alhasil, adek Acil yang biasanya gak bisa tenang, totally diem tak bergeming. Kakak Ota ma kakak Awa juga diam tak bergeming. Seriuuuuuus banget nonton tuh layar. kata kakak Octa, "Ma, TV-nya gede banget yah."
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku sendiri. Kok anak-anakku kayak jadi orang udik yah. Lah iya lah, wong kita biasain nonton dvd doang....
Tapi untung kakak Ota dan kakak Awa serius bin terbius nonton tuh film. Masalahnya mataku dah mengitari kesekeliling. There are a lot of pairs of young people sit closely and "SENSOR". Hm, maklumlah, kita nonton pas jam tujuh malem. Pastinya akeh wong pacaran. Waspadalah...Waspadalah...
Ditengah acara, kakak Octa kebelet pipis. Walah dalah... susahnya... gendong anak, ditambah yang satu mo pipis, kakak Awa juga ga mau ditinggal sendiri didalem. Ya udah deh, cari toilet rame-rame. Fuih...
Pas dah kelar, semua pada menuju lobi kembali. Ayah blom keluar kayaknya. Kakak Ota ngerengek mo maen games. Eh pas mo beli koin, ternyata TUTUP. "Gubrak". Terpaksa mereka main bo'ong-bo'ongan. SMS ayah bentar, finally we went out from Cinema.
Pas ngelewatin Mc Donald, kedua bocah ngerengek lagi. Ya udah, kebetulan hari itu tanggal 5 Desember, ulang tahun kakak Awa yang ke empat. Makan deh... Cuma ayah yang gak makan. Abis ayah gak doyan ayam. Trauma katanya... Bukan takut susuknya ilang, yah???? "Glek"... Nggak ding, becanda...
By the way, Happy Birthday my barbie daughter yang keempat tahun. Semoga cepet pinter dan selalu bahagia sepanjang hayat...Amin... Readmore »»

Sunday, November 30, 2008

Renunganku...

Hi world... I am back!
Hmm dah beberapa hari daku tak curhat nih. Belakangan ini diriku lagi disibukkan sebuah proyek translation yang harus kuselesaikan akhir bulan ini. The title of the book is "Engage Learning Through the Internet" from my client. Oh my God, halamannya bok yang gak kuat, 204 lembar. Tapi ini kan tantangan, lumayan kalo sukses on time. Hasil akhirnya kasih ke client, print lagi, and kirim ke penerbit. Siapa tahu ada yang minat buat bikin versi Indonesia-na. Hayoooo kejar bu.....!!!

Hari ini aku tak concentrate in teaching. Adeq Acil gi sakit nih. Dari pagi muntah-muntah teyus. Padahal kemaren seharian dirumah main ma aq, ceria-ceria aja tuh. Hiks hiks hiks rasanya sediiiih banget. Mending aku yang sakit kalo ngeliat tuh bocah yang biasanya jauh dari kata anteng, malah manyuuuuuun aja. No smile, no laugh, no scream, and no move.

Cerita punya cerita, kemaren kan my holiday. Trus kebetulan nemuin cd yang berisi musik relaksasi. Iseng aku puter tuh CD, mumpung ketiga bocah dah pada molor siang alias take a nap. Pas dengerin kayaknya enak buat ngebuang stress.
Firstly, ambil posisi kayak mo ngelakuin yoga. Close my eyes and listen the music by heart and ear.
Tak terasa air mata jatuh luruh tak tertahan. Mungkin selama ini aku bukan lah orang yang bersyukur. Mungkin tak terhitung kelalaian yang telah kubuat sepanjang nafas bergumul didalam jantungku. Kelalaian yang sering menyesatkan diriku untuk MENGELUH pada nasib. Mungkin rasa ikhlas belum sepenuhnya terpancar dari hatiku. Hingga menjadikan sebagai makhluk yang sering merasa KEKURANGAN. Tak tahu kapan rasa itu pernah hadir. Tapi mungkin tanpa kusadari, pernah tertulis dalam garis hidupku.
Tuhan, dalam kekerdilanku ini. Aku memohon ampunan atas segala kealpaan yang telah kurentangkan dalam bentangan tak berwujud. Selama ini aku terlalu pengecut untuk mengakui bahwa aku adalah makhluk lemah yang penuh dengan dosa dan kesalahan. Aku tiada arti didepan-Mu. Aku adalah kehampaan, aku adalah ketidakberdayaan.
Saat tersadar, aku tak akan menganggap cobaan sebagai keterpurukan. Aku tak kan menganggap cobaan sebagai cerminan ketidakberhasilan.
Karena cobaan itu adalah hadiah dari-Mu. Cobaan itu teguran dari-Mu untuk mengingatkan umatmu yang telah melalaikan kebesaran-Mu.
Air mata ini kian luruh. Kurangkai satu demi satu cobaan yang pernah melingkupi hidupku. Hingga cobaan itu menjadi tumpukan-tumpukan cerita yang bergenangan air mata.
Akhirnya, kuputuskan untuk membingkai air mata ini seindah yang aku bisa. Membentuknya menjadi karya seni yang bisa kupajang disudut kamar hatiku. Ditempat pertama kali aku terbangun dan membelalakkan mata. Maka yang pertama kali kulihat adalah bingkaian air mata yang penuh dengan makna. Agar dapat kujadikan sebagai pemecut hati untuk menjadi lebih baik dalam bersikap dihadapan-Mu. Agar aku dapat menjadi orang benar-benar IKHLAS, orang yang benar-benar merdeka dari rasa KEKURANGAN dan KEDENGKIAN. Dan aku tahu bahwa COBAAN adalah cara ALLAH menunjukkan, bahwa dia masih SAYANG padaku. Readmore »»

Saturday, November 22, 2008

I am on holiday today

Hari ini aku libur total. Bebas ngajar, bebas translate and bebas parkir, alias bisa gulang-guling dimana aja. Jelaslah, kan gi ada dirumah. But, antena TV gi error bin errot. Dari kemaren TV gak memproduksi channel apa pun. So, what are we going to do?
In the morning, aku masih morning sickness kali yee. Yee...emangnya lagi halimun. Nope, just lazy-lazy-an aza. Dari pagi nyetel DVD. Kalo ga karaoke, ya nyetel film anak-anak. Hmmm, nih hari kembali ke masa kanak-kanak. Yah mo nyetel apalagi, penonton yang mendominasi adalah third of my kids. Finally, biar aku yang mengalah... kok kayak judul lagu yah...
Jam sebelasan tau-tau nak-anak da pada dur tidur. Lho kok jadi wong Meduro. *REWIND* Jam sebelasan tau-tau anak-anak pada tidur. Nah, baru tenang deh buat beres-beres rumah. Kalo mereka masih pada meleq, acara beres-beres pasti dipenuhi dengan cuap-cuap dari daku. Maklum, anak-anak paling susah kalo disuruh stay at one place. After finishing of beresing housing. Hahahaha bahasa apa coba... Take a bath, put my dress on, and cemplotin wangi-wangi dikit. Pas lagi mengendap-endap bak garong mo ke warung buat belanja, adek Yacilun is woken up. So, kewarungnya pake acara gendong-gendongan, pas di warung, pake acara ngompol lagi. Kenapa juga pampers-na ketinggalan di markas. Untungnya yang punya warung punya anak kecil juga. Jadi masalah ompol-mengompol mah persoalan biasa, ya udah deh.
Sementara sang kakak-kakak masih sleeping beauty, acara masak buat lunch berjalan lancar total. Taram... finish deh. Nah... sekarang saat ngejalanin rencana bikin bocah-bocah kesayanganku kuker alias kue kering. Buka kutu kebo, lho.
Mmm, moga kali ini kuekoe gak gagal lagi. terigu 200 gram, ngintip maizenaku, masih ada, jadi tambah 50 gram, susu bubuk satu sachet, campur ketiganya dan sisihkan. Langkah selanjutnya siapin mikser. Masukan 150 gram mentega dicampur gula halus 100 gram, and mikser sampe lembut. Trus masukin sebutir kuning telur doank. Kuocok duengan kuecepetan suedang suampe buener-buener luembut. Nah, kalo udah, baru masukin campuran terigu tadi. Berhub and terhub diwarung ga ono kacang, ga ono keju, so kebentulan ono wijen di I punya koelkas, yah iseng aja masukin wijen. Ga tau ntar jadinya kue opo.
Setelah ulen mengulen kira-kira cukup, tinggal cetak mencetak, sambil dibarengi panggang memanggang, gak lupa panasin dulu ovennya kira-kira 10 minutes. Dan, belum lagi dingin tuh kue, dah diserbu sama ketiga buocah cuilikqu. *GUBRAK* Waduh, ini acara tulis-menulis apa bagi-bagi resep. Hehehe, ga juga. Siapa tahu nanti aku lupa cara bikin kuenya, jadi bisa baca-baca lagi diblog. Trus kue-na ga bisa menuhin toples sama sekali, alias ditilep mulu masuk ke mulut para kurcaciku,jadi cuma tinggal susunan dua baris didalam toples. Buat mempercantik, jadi kuhujani dengan gula halus diatasnya. Dan kunobatkan kuekoe ini dengan nama Kue "Putri Salju Kena Cubit". Bingung kenapa pake acara kena cubit segala? Rahasia dong....
Yang unik buat diceritain lagi, kakak Ota dan kakak Awa gi doyan makan. Bisa lima kali seharian. Dan greedy mereka hari ini ditularkan sama ade Acil.
Ah, senangnya hari ini. Mungkin karena dah lama aku gak seharian sama anak-anak sesantai ini. Tapi besok.....???!!! Don't hope... Sunday is not my day. *HIKS HIKS HIKS" Readmore »»

Tuesday, November 18, 2008

My Cousin's Son



Tak terasa ternyata umurku udah seperempat abad. Hiks...hiks...hiks...
Iya juga sih... kadang gak nyadar kalo aku dah brojolin tilu bocah yang super duper uaktif tenan rek...
Nah... dari dunia friendster aku ketemu dengan para makhluk yang pernah tahu masa kecilku hingga masa dewasa.
Dan saat tersadar, teman-teman sd, smp dan sma ku sudah berubah total dari yang dulunya culun dimasa remaja, dah jadi bapak-bapak and ibu-ibu. Dan kadang aku tertawa geli sendiri, ketika mengingat wajah-wajah mereka dimasa lalu. Ooh... ternyata ini toh hasil dari perkembangbiakan yang dulu kami pelajari dimasa sekolah. Dengan bangganya kami memamerkan hasil praktek pelajaran reproduksi yang kami pelajari dari bu Suryani, guru Biologi yang pernah jadi wali kelasku di SMA. Wuih... siapa tahu ntar jadi ajang biro jodoh-jodohan... hehehehehe...
Nah obrol punya obrol... belakangan aku sering contact with my cousin yang dah lama tak bertemu. Dan kebetulan dia posting foto anaknya, yang otomatis anakku juga, kan di dunia friendster. Yups, save image as deh... buat diupload disini.
Yah, biar anak-anakku tahu dengan saudara mereka nan jauh disana. Mmm, sebenernya sih gak jauh-jauh amat. Cuma waktu aja yang bikin dunia sekelilingku seakan jauh banget buat direngkuh. Ciee bahasanya... rengkuh bok...
Nah inilah keponakan itu. His name is Radit. Cakep, kan... (Beruntung lah engkau Ubay, because you have gotten pretty spouse. So you can create a perfect gen yang sedemikian cuakep. Hehehehehe...) Readmore »»

Saturday, November 15, 2008

Akhirnya aku MERDEKA

Fuiihhh...
Akhirnya aku bisa bernafas lega. Kemarin selesai sudah terjemahan terakhirku. Dan aku suangaaaat lega. Bagaimana gak lega, satu bulan lebih aku berkutat dari satu terjemahan ke terjemahan yang lainnya. Tanpa transtool sedikitpun. Tiap kata-kata dibaca satu demi satu dan diterjemahkan.

Ada cerita lucu dari kegiatan ini. Kadang jikalau sedang mengajar, aku menyambi sambil menterjemahkan. Buku yang akan diterjemahkan diletakkan disamping keyboard, tangan mengetik sepuluh jari, mata menelaah buku lalu hasil pikiran dimasukkan kedalam komputer.

Ria : Miss, lagi ngapain?
entha : Ngetik
Ria : Ngetik apaan, miss? (bergerak mendekati)
entha : Nih, kerjaan dari orang s2
Ria : Wuih, emosi jiwa... (bacain tulisan dan dibuku, lalu ngeliatin monitor sambil terbengong-bengong)
entha : Kenapa kamu?
Ria : Waduh, ria kirain miss ngetik sesuai dengan yang miss baca. Ternyata langsung ditermahin. Bener-bener emosi jiwa, miss.
entha : Emang nerjemahin itu kayak gimana, sih?
Ria : Kalo Ria gak sanggup mis kayak gitu.
entha : Sanggup kalo kamu mau
Ria : Iya deh. Ria mau kayak miss nanti. Tapi kapan yah?
entha : Dari sekarang juga bisa. Yang penting sering-sering lah memperkaya vocabulary.
Ria : Oke. Pokoknya Ria mo kayak miss Endang.
entha : Good. I hope so...

Terima kasih ya Allah untuk talent yang Engkau karuniakan. Semoga aku dapat memanfaat karuniamu ini dengan benar dan berguna bagi orang-orang disekelilingku dan semua manusia yang secara tak langsung bersinggungan dengan apa yang telah aku hasilkan. Amin...
MERDEKA... Readmore »»

Sunday, November 9, 2008

Terima kasih Tuhan ...

Kadang kita lupa dan sering tidak bersyukur kepada karunia yang dilimpahkan disekeliling kita.
Hmm, beberapa hari yang lalu kita kebanjiran job. Dari translate, ngerjain skripsi anak Akbid, ngerjain skripsi calon s.kom dan tugas-tugas siswa dan user lainnya. Automatically, we need printer a lot. But be the boot ... Printer na gi errorr. Pusying deh... Tiap keluar output print out, hasilnya tulisannya berbayang. Maklum printer ntu dah mulai berumur. Sementara dia harus beroperasi terus tiap hari. Prant print prant print mulu. Wajar kalo sekarang body-na mulai keok.
Kepikiran for tuku new printer. Tapi... kita lagi saving money buat sewa gedung bulan ini. Tapi kalo ga beli printer baru, langgananku bisa-bisa pada kabur. Secara, baru a few days ago kita nerima kekecewaan pelanggan karena hasil print out gatot alias gagal total. Waduh rasanya gimana gitu...
Mana skripsi anak Akbid juga mo diemprint juga. Belum lagi hasil translate-ku yang kurang lebih menghabiskan kertas 200-an lembar. Kebayang, kan...
Finally, nge-gambler dah. Dengan menguatkan hati, terbeli juga canon. Good by my hp deskjet. Padahal aku dah sehati ma tu hp. Hiks hiks hiks. Tapi apa dikata, riwayatmu kini...
Alhamdulillah, pas dah ganti printer, job nambah ngalir. Skripsi akbid, dah kelar. Lumayan dapet 200rb-an. Daripada lu manyun. Dari calon s.kom, dah di dp 500rb buat skripsi. Mayan lagi nih... Dari translate aku kurleb dapet 700rb. Hm, mayan lagi ah..
Tapi sebenernya tanganku lagi cuapeeekkk banget ngetik terus sepanjang zaman. Meski mengetik sepuluh jariku dah mencapai 330 hentakan per menit, tetep aja tanganku pegel. Secara, aku kan manusia. Bukan tangan robot... Mana mata dah kecapean melototin buku tebel kayak kue brownies yang berisikan tiny letters in it. Capeeeeek banget...Ngantuuuukk bin suntuk banget...
Tapi kita harus tetap semangat... Merdeka...
Dan pagi ini proyek terjemahanku kelar. Kurang lebih satu bulan aku selesaikan lima buah buku that each of them contain more than 40 pages. Akhirnya aku bisa pulang kerumah lagi dan menikmati kebebasan ini.
Stop press...
Tadi sore seorang ibu-ibu datang membawa buku which is title is "HOW TO INTEGRATE THE CURRICULA". Ternyata beliau langgananku yang minggu depan mo sidang skripsi. Dan aku diminta untuk translate selama empat hari. ("Gubrak") Oh my God. I know this is your gift for me. And I could not deny it. Finally, I said yes...
Tapi kalo dipikir-pikir, Tuhan itu emang punya cara dalam mengantarkan rezekinya. Dari segala tagihan, bangun rumah, laptop buat my brother, sedikit kiriman buat my parents, ongkos mengongkos my mother and my sister, biaya buku, seragam dan lain-lain okta, selalu dikasih saat emang lagi dibutuhkan.
Dan sekarang kita lagi butuh buat bayar sewa ruko tahun ini, Allah kasih lagi jalan keluar. Dan hari ini aku berhasil melunasi sewa bulanan untuk tahun depan. Alhamdulillah...
That's why, aku jalani aja jalan yang dikasih Tuhan. Dan fantastik, tiap hari ada aja konsumen yang daftar, sekedar nanya, dan lain-lain. Hm, meski capek, meski pengen kayak kehidupan normal lainnya, aku sungguh bersyukur. Disini aku diuji untuk sabar dan dari sini juga aku terus disirami dengan ilmu-ilmu yang baru. Bagaimana nggak, mengajar, browsing, dan berkutat sama perihal pengetikan. Dulu ga pernah absen pengetikan dari anak Akbid. Alhasil ilmuku bertambah tentang kebidanan. Sekarang lagi berkutat sama terjemahan buku-buku untuk orang yang ngambil s2. Alhasil, ini sangat menunjang dengan bendahara vocabulary-ku dibidang English. Apalagi siswaku di MITT yang sederhana ini sudah mencapai angka 68 untuk orang periode November ini. Dimana mayoritas mereka mengambil subjek Bahasa Inggris. Dan cuma aku yang menghandle dibidang itu disini. Ditambah siswaku bukan hanya anak SD, anak SMP, anak SMA dan anak Kuliah. Tapi juga aku mengajar privat untuk kelas karyawan, dimana mereka sedang mempersiapkan diri untuk bekerja di Timur Tengah. Berarti aku harus mempersiapkan diriku untuk memerisaikan otak dan tubuhku dengan ilmu, agar tidak dapat memberikan pengajaran dan ilmu yang berguna bagi mereka semua. semoga...amin...
Untuk itu, aku ingin berterima kasih pada Tuhan atas karunia ini. Dan terima kasih atas do'a kedua orang tuaku yang tak henti berharap anaknya dapat mengenyam keberhasilan. Readmore »»

Tuesday, October 28, 2008

Curhat doankkkkkk.....

Wow, this month is really tiring month for me.
Can you imagine!!?
Dalam satu bulan aku dapet job untuk translate 3 buku. Dua dah kelar, yang satu masih dalam proses. Hiks... tiap malem begadangan teyus boook...
And yesterday....
My husband brought one more job from client. Another book ?!?
Honestly aku ga pernah promosi ke siapa-siapa sih tentang translation ini. Pernah mantan siswaku yang umurnya hampir seumur bokap minta report buat asuransi di kantornya ditranslate indonesia - english. Yah, namanya English is my hobby, tak kerjain dah.
Pas dah kelar, yang translate bingung kasih harga. Waduh, pinten yo?
Alhasil, hanya dijawab "Yah, seikhlasnya aja deh."
Trus, ada siswaku yang kerja jadi crane operator di sebuah pabrik. He asked me to translate manual book of crane machine. Ups, bahasa teknik tuh. Awalnya sih ragu, tapi kan ini sebuah challenge. Finally, I accepted it.
Untung dunia internet selalu menemani, thanks a lot for kamusorisinil.com. Kian hari pembendaharaan kataku kian nambah. Walah, aku jadi kecanduan translate nih...
Nah, one day, ada seorang guru bahasa Inggris SD yang datang bawa thesis kepala sekolah tempat ia mengajar. Hm, coba lagi deh...
Dan hari-hari berikutnya aku kebanjiran job buat translate dari orang-orang yang mo bikin thesis ngambil s2. Semua buku yang direferensiin pake English. Dan mereka mengetahui hasil kerjaku dari mulut ke mulut. Dari orang-orang yang pernah pake hasil kerjaku. Wuih, serasa melambung nih hati. Bayangkan, gak pake promosi, proyek dateng sendiri. He he he he...
Lumayan, daripada lu manyun...
Buat orang-orang tercinta yang menemani hidupku sepanjang hari. Maafkan jika aku agak menterbengkalaikanmu. Maaf buangeet.Maafkan rumahku yang mulai tak terurus, karena aku selalu nongkrong dimarkas kebesaranku, MITT - ku tercinta...
Satu buku masih dalam proses, dan buku lainnya lagi ngantri menunggu giliran. Mungkin dua minggu lagi kelar...
Hiks hiks hiks...
Sebenernya aku bersyukur banget sama Allah atas kepercayaan ini. Kadang rasa lelah itu membelit (uler kali). jam 10 siap mulai kegiatan belajar mengajar. Kelar dah pasti jam tujuh malem. Take a rest for a while.
Session kedua, jam 12 malem ampe jam 4-an, translate, translate and translate...
Untung dunia internet and chatting selalu menemani. Kalo ngantuk menyerang bak pendekar ditengah malam, lawan saja pake mozilla. Gak mempan, yah pake jurus Internet explorer. Masih gak mempan... buka jurus Yahoo messanger... hehhehehhe...
Ketemu temen lama, chatting ampe puas. Thanks Mr. Rafi, keponakanku Dedek, and iparku abang Maulana yang sering jadi temen chatt ditengah malem. Hehehehhe...
Sampe sini dulu curhatnya. Mo kerja lagi nih... Siswaku dah pada nunggu giliran...Hiks...Banzai... Readmore »»

Monday, October 13, 2008

Hasil Karya Okta

Inilah hasil karya Muhammad Oktaviansyah. Si penjelajah tata surya. Si Okta emang lagi demen browsing tentang tatasurya. Tiap hari buka youtube, google, and wikipedia. Hanya untuk melihat tata surya. Gak tau nih mo jadi apa gedenya. Astronot kah?







Readmore »»

Finally I found your cousin, son...

Finally, I can give the answer of my son about cousin. It is really happiest moment that I wait for. I can see my other children in Batam. My dearest sister's children.
Here are their photograph.
The Princess Aini, the princess Zahra, and The prince Thoriq...



Readmore »»

A Valuable Learning from my son

Suatu hari Okta pulang sekolah, dan bercerita tentang pelajaran Bahasa Inggris yang baru dipelajarinya. He has just learned about family. Mother, father, sister, brother, and cousin.
"Ma, kalo cousin itu apa?"
"Cousin itu saudara sepupu."
"Saudara sepupu itu seperti apa, ma?"
"Yah, anak-anaknya saudara mama dan ayah. Kalau tante Ade dan om Abeng punya anak, berarti anaknya, saudara sepupu Okta."
"O seperti Aini yang di Batam ya, ma?"
"Iya"
"Okta pengen punya saudara sepupu, ma!"
"Kan Okta memang punya saudara sepupu. Banyak, lho. Kalo dari mama, Okta punya tiga saudara sepupu. Kalo dari saudara ayah di Surabaya, Okta punya sebelas saudara sepupu."
"Kok, Okta ga pernah ketemu sama saudara sepupu Okta, ma?"
Dan aku terdiam, bungkam dan menghindar.

Tersentak aku sadar. Akankah kebencian yang tertoreh kepadaku akan memutuskan tali persaudaraan mereka. Biar bagaimana pun, mereka satu darah. Akankah sebuah kebencian juga diselimuti kepada anak-anakku yang tidak tau apa-apa.
Ya Allah, ini adalah bulan baik. Bulan dimana segala dosa dan ampunan diturunkan. Jika tiada maaf yang dikalungkan kepadaku, aku rela. Setidaknya, telah kulepaskan keegoisan ini. Apa yang ada dihatiku, hanya Engkau yang tahu. Hamba hanyalah manusia yang memiliki keterbatasan.
Betapa aku telah menjadi orang tua yang sangat bersalah. Akut telah menyajikan dunia yang begitu sempit terbentang mengelilingi anak-anakku. Mereka yang hanya tahu bahwa keluarga itu terdiri dari kakek, nenek, ayah, mama, tante, om dan anak. Hingga akhirnya mereka berkata, "Mom, I want to have cousin."
I wish I could, sweetheart. But I couldn't make you get together each other. Cause, we have already promised to do what she wanted in her letter for me a few years ago. A letter that contained something which had ever hurt our pride. But it was a long time ago. Until, I accept the contain of that letter sincerely. What is the meaning of human pride? It's nothing. We are nothing in front of God. Pride will only bring us standing selfishly in facing this life. I don't want to be selfish person. And I give decision of this relation to God. Let it flows like the water flows. Readmore »»

Popular Posts

Pages