Astaghfirullah…
Astaghfirullah…
Astaghfirullah…
Tak henti mulut ini beristighfar kala memandang bentuk kekejaman Israel dari berbagai media.
Masya Allah, mengapa ada ciptaan Tuhan yang sebegitu kejam. Tak berperasaan. Sosok-sosok manusia yang telah tercipta secara lengkap disertai otak yang bisa berpikir, namun sedemikian kejam membantai ratusan bocah-bocah cilik yang tak memiliki upaya untuk melawan.
Saat browsing dalam search engine Google, secuil kengerian kutepiskan untuk mengetik KEKEJAMAN ISRAEL. Terbentuklah gambar-gambar yang menyayatkan hati. Mengguratkan air mata luruh dalam duka yang mendalam. Gambar-gambar yang menyajikan hasil kekejaman yang cukup menyentil kita untuk BERSYUKUR.
Ratusan anak dalam gelimangan darah, bentuk tubuh yang hampir tak berbentuk, bahkan kepala yang mengeluarkan otaknya. Dan itu sosok anak-anak kecil. Dari umur 5 tahun hingga belasan tahun.
Ampuni aku ya Allah…
Ampuni aku ya Allah…
Ampuni aku ya Allah…
Terima kasih untuk segala yang telah Engkau limpahkan…
Terima kasih untuk segala yang telah Engkau hadiahkan…
Kenikmatan ini
Kedamaian ini
Keluargaku tercinta
Terima kasih ya Allah…
Dengan segala rasa getir ini
Kumohon hentikan kebiadaban itu
Biarkan damai yang kurasakan, dapat terungkapkan di negeri Palestina
Biarkan kebebasan bermain tanpa beban yang dirasakan anak-anakku, juga dirasakan oleh anak-anak Palestina
Hari ini, terlepas sudah keinginan untuk meraih suatu kemewahan
Terlepas sudah keinginan untuk meraup materi berlebihan
Lihatlah, betapa mahalnya harga kedamaian
Betapa mahalnya kebersamaan yang indah
Demi Allah…
Aku bersyukur atas kehidupan ini
Aku bersyukur atas rezeki ini
Aku bersyukur atas segala yang Engkau turunkan padaku, ya Allah…
Dan aku bersyukur atas anak-anakku
Aku bersyukur atas segala kepercayaan-Mu
‘tuk menitipkan mereka padaku
Akan kujaga mereka, ya Allah…
Dan kuharap…
Kau kan menjagakan anak-anak Palestina
Dalam melodi kedamaian
Yang tak kunjung menyelimuti mereka
Kumohon, ya Allah…
Ujarkan lah Kun Fayakun-Mu…
Dan hapuskan lah KEDHOLIMAN
Selamanya…
Amin….
(Sebenernya ingin ku-upload photo2 kekejaman Israel. Tapi aku gak kuat melihatnya. Karena sungguh menyedihkan dan tragis.)
The Inspiring Quote
"Apabila engkau merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan terus kekal.
Sekiranya engkau bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa yang dilakukan akan terus kekal."
(Umar bin Al-Khathab)
Sekiranya engkau bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa yang dilakukan akan terus kekal."
(Umar bin Al-Khathab)
Friday, January 9, 2009
Serukan Kun Fayakun-Mu, ya Allah...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Bidadariku satu2nya ini terlahir di bulan Desember 2004 pada tanggal 5. Proses kelahirannya begitu mudah di sebuah klinik di Palembang, wila...
-
Insomnia malam ini tetap membawa otakku untuk otrak atrik photoshop. Sayang, kompie-ku hanya photoshop 7.0...tapi yang penting kreatifnya, k...
-
Oh God...gara-gara browsing makanan Palembang via image di google, pandanganku tertuju pada sosok makanan paling favorit kesukaanku yang tia...
-
Beberapa hari yang lalu aku menyempatkan waktu menghadiri acara Maulud Nabi di masjid perumahan. Otomatis Conversation Class malem Mingg...
-
18 Maret 2013, Dini hari.... Sebelumnya kepingin banget membahas tentang hasil pembicaraanku dengan suami tentang falsafah ...
-
Disaat benih bayi yang sangat mungil ditiupkan ruh ke dalam raganya, maka Allah telah menyiapkan sebuah buku nasib yang berisikan rang...
-
Lagi ga ada kerjaan tau2 aku dah nongkrong disalah satu kompie yang selalu digunain siswa. Berhubung nih kompie lagi ga ada penghuninya, mak...
-
Dalam pertemanan, orang saling berbeda pendapat adalah hal yang lazim. Berbeda pendapat dan saling menghormati cara pikir tanpa perlu men...
-
Ceritanya Sabtu kemaren temanya weekend, nih. Tiba-tiba muncul inspirasi untuk masakin keluarga kecilku masakan ekstra cepat seperti biasan...
No comments:
Post a Comment