The Inspiring Quote

"Apabila engkau merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan terus kekal.
Sekiranya engkau bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa yang dilakukan akan terus kekal."
(Umar bin Al-Khathab)

Sunday, February 13, 2011

Tulisanku terinspirasi pd 10th Anniversary of my Marriage






Tidak terasa 10 tahun sudah hari ini kita bersama. Begitu banyak cerita yang kita rangkai untuk dijadikan renungan hidup. Ah...ingin rasanya mengulang kisah ini dari awal. Mengulang kembali rasa manis, pahit, getir dan segala macam rasa lainnya yang membumbui perjalanan bahtera kita.

Kebersamaan kita menggoreskan aneka warna dihatiku. Warna-warna itu yang telah mengajariku untuk menjalankan hidup dengan penuh syukur dan ikhlas, dalam mengelola hati untuk selalu berfikir positif. Terima kasih untuk selalu menemaniku dan mengajariku bertahan diantara orang-orang sekeliling kita, yang kadang menohok kita dengan ketidaktulusan mereka dalam berteman, tapi Alhamdulillah, ada juga segelintir dari mereka yang masih pantas untuk dikategorikan sebagai teman. At least, dikala merantau sendiri begini, you can be my real friend, selalu di setiap situasi.

Pikiranku berbalik sejenak menelaah hari-hari kita yang indah. Aku ingat, disaat kita berbeda pendapat, kadang ku terdiam ketika kau marah. Tak hendak kulawan, selain bersikap ‘keep silence’. Tapi jika ucapanmu mulai menggelitik nalarku untuk menjawab, maka kita akan bersikap seperti dua orang tokoh politik yang bersikeras mempertahankan pendapatnya masing-masing. Saling beradu pendapat dalam waktu yang tak terlalu lama. Setelah itu saling terdiam dengan pikiran masing-masing. Lalu akan bersama lagi seakan tidak pernah terjadi apa-apa. Seringkali kita enggan untuk menyatakan permintaan maaf secara ucapan. Tapi kita lebih menunjukkan dengan sikap yang menunjukkan rasa penyesalan. Jika kau baca ini, maafkan aku yah....^_~

Tapi perdebatan-perdebatan itu hanya sekilas, yang tidak pernah secuil pun mempengaruhi keindahan warna hidup kita. Karena kita selalu menciptakan kekonyolan-kekonyolan yang unik, yang kadang menyimpan seribu tanya sendiri diotakku. Adakah keluarga lain yang konyol seperti kita. Rumah kita yang mungil selalu menciptakan tawa sendiri yang tidak pernah dibuat-buat. Ah, biarkan kekonyolan-kekonyolan itu kita sendiri yang tahu. Kekonyolan yang selalu membuat kita saling mencari, saling merindukan, meski dalam keadaan marah sekali pun.

Ya Allah, terima kasih untuk melahirkanku dari laki-laki terbaik, yang selalu mencintai ibuku sepenuh hati. Yang sepenuh hati mempercayakan segala miliknya diperuntukkan untuk pasangan hidupnya selalu, tanpa terkecuali. Laki-laki terbaik itu pula yang mengajariku hidup idealis, untuk harus selalu jujur dalam setiap pengabdian dan bekerja. And I love my father so much....

Hingga akhirnya Kau kirimkan lelaki terbaik lainnya dalam hidupku. Lelaki yang selalu menyiramiku dengan taburan cinta yang tak terhingga. Aku dapat melihat pantulan cinta seperti yang kulihat pada ayah dan ibuku. Dan pelajaran idealis yang kuterima dari lelaki terbaikku dimasa kecilku, ternyata memiliki episode baru. Ternyata ini jawaban mengapa ayahku tak pernah berucap’ tidak’ ketika sang kekasih hatiku nekat melamarku. Mungkin secara tak sengaja mereka menemukan bahwa diantara mereka tersembunyi chemistry yang saling berkesesuaian. Meski pada kenyataan, mereka sama-sama memiliki tipe yang temperamental. Tapi tak melunturkan hatiku untuk mengatakan bahwa mereka laki-laki terhebat yang kumiliki. Laki-laki yang selalu jujur dan adil dalam bekerja dan mengabdi. Dari mereka lah aku belajar. Dan dari mereka lah aku bisa menghadapi dunia, tanpa harus menjilat dan munafik dalam hidup. Mereka mangajariku untuk selalu tulus dalam suatu ikatan, tidak tergiur pada harta yang berlimpah dan jangan pernah mengambil hak orang lain. Suatu pelajaran hidup yang selalu tersimpan rapi dalam tiap aliran darahku, yang akan selalu jadi patokanku dalam mengaplikasikan ilmu yang mungkin berguna bagi orang lain. Ya Allah, semoga anak-anaku dapat menjadi lelaki terhebat untuk masa-masa mereka kelak nantinya. Amiin....

Tepat tanggal 15 Oktober ini, kita pernah duduk bersanding diatas pelaminan untuk seia sekata meleburkan segala perbedaan dan persamaan kita, menjadi suatu keluarga yang kita isi dengan rangkuman cinta. Seiring jalannya waktu, kita selalu berusaha untuk saling menyesuaikan diri atas perbedaan yang kita miliki. Dan tak terasa, pengertianmu atas perbedaan sifat yang kita miliki tlah memutarkan roda hidup kita lebih dari satu dasa warsa. Padahal jika dilirik lagi ke belakang, betapa sulitnya menyatukan perbedaan kita dikala ikatan pernikahan belum terbina. Begitu banyak keegoisan, begitu banyak kecemburuan, dan begitu banyak penghalang yang kadang membuatku ingin melepaskan semuanya. Namun hanya cinta yang membuat kita berani bertaruh. Ketulusan cinta kita memastikan bahwa kita pasti bisa saling menyesuaikan diri. Karena cinta yang kita miliki tidak memiliki alasan tuk memisahkan hati kita. Cinta ini benar-benar cinta dari hati, yang telah menyingkirkan segala keraguan atas perbedaan sifat kita. Dan pada kenyataannya, memang cinta kita yang memadukan semuanya hingga saling mengisi satu sama lain. Terima kasih untuk segalanya, terima kasih untuk selalu menerimaku apa adanya. Dan semoga kita dapat melanggengkan kebersamaan ini menuju perkawinan perak, emas atau apalah namanya. Till death do us part...insya Allah...

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Pages