The Inspiring Quote

"Apabila engkau merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan terus kekal.
Sekiranya engkau bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa yang dilakukan akan terus kekal."
(Umar bin Al-Khathab)

Thursday, April 14, 2011

My note in the midnight...for my beloved Parents:"(


14 April 2011
Vertigoku kumat! Tidak hanya membuat pandangan mataku gelap, terakhir yang kuingat kepalaku membentur rolling door, setelah itu aku seperti sedang melayang dalam dunia yang gelap. Vertigo yang menyerang setiap waktu, walau dalam setahun mungkin sekali dua kali menghampiriku.
Dikala begini, jauh dilubuk hatiku aku merindukan sosok orant tuaku. Yang akan sangat khawatir dengan keadaanku, meski kadang aku mengatakan bahwa aku sangat baik-baik saja. Tapi kali ini, aku begitu merindukannya...merindukan kekhawatirannya...merindukan kecerewetannya...dan merindukan ramu-ramuan yang siap dipaksakannya untuk berpindah ke perutku.


Vertigo itu telah hilang, dan entah kapan dia akan menyerangku lagi. Tapi air mataku tak henti mengalir dengan dihiasi mulutku yang terus bergumam memanggil mama. Kumohon ampunanmu, ma, pa...jarak ini menyadarkanku begitu besar perhatian yang kau lingkarkan padaku. Bahkan ketika sakit tanpamu saja, aku begitu rindu. Begitu ingin merasakan kekhawatiran seakan takut akan kehilanganku. Love U so much...

Tengah malam yang sepi ini, kubuka Al Quran...dan melantunkan dengan segenap hatiku, suaraku beserta luruhan air mataku...meski tidak sempurna...kubaca ini untukmu. Agar keselamatan dan umur yang panjang selalu bersamamu. Semua untukmu...
Kesendirianku malam ini menorehkan kerinduan yang begitu dalam padamu.
Sesaat ketika vertigo tersebut menyerangku...terpikir mungkin malam ini ada malaikat yang menjemputku untuk pergi. Saat lemah lunglai terjatuh tanpa sadar...aku seperti dibawa terbang yang entah aku tak tahu dimana. Karena segalanya dalam keadaan gelap.
Mungkin pikiran terlalu berlebihan. Aku baik-baik saja...meski perutku belum menerima nasi sejak pagi tadi. Bahkan ketika memberi anak-anakku makan malam ini, aku tidak rela mencicipinya ketika mereka masih berkata 'lagi...'. Apalagi aku hanya membawa dua box nasi dari rumah, yang pastinya memang tidak akan cukup bagi mereka jika aku ikut makan. Tapi apalah artinya perut kenyang, jika anak-anakku masih kelaparan.

Malam pun kian larut...mencari pengganjal perut yang terus berbunyi rasanya terlalu merepotkan. Besok pagi masih bisa dicari, kan...
Aku menangis bukan karena laparku...namun karena rinduku akan kasih sayang dahulu kala. Kasih sayang orang tua yang telah melahirkan dan merawatku dengan tulus ikhlas...tlah mematrikan kenangan berarti dihatiku atas perhatiannya. Bahwa aku ini masih sangat berarti...:"(

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Pages